Powered By Blogger

Kamis, 07 Juni 2012

TULISAN 10 BAHASA INDONESIA 2


Situs Jejaring Sosial, Positif atau Negatif

            Jaman globalisasi yang semuanya kini berkembang dengan pesat, menyimpan banyak pertanyaan tentang apakah semua perubahan yang ada ini, berdampak baik bagi kita atau malah justru berdampak buruk. Salah satu perubahan yang sangat drastis kita lihat, yaitu pada bidang komunikasi. Di era serba instan dan terbuka ini, sangat banyak kita temui berbagai situs pertemanan atau yang sering disebut dengan situs jejaring sosial, melekat pada masing – masing individu yang hidup di jaman ini. Mengungkapkan apa yang sedang kita hadapi ataupun sekedar melepas uneg – uneg menjadi sebuah lifestyle masyarakat yang hidup di kota – kota besar. Banyak dari mereka yang setiap harinya tidak lepas, dan tidak lupa meng-update apa yang dirasakan ataupun yang dihadapinya melalui jejaring sosial yang ada saat ini. Namun, apakah hal seperti ini patut dilakukan? Dan apakah hal seperti ini membawa dampak yang baik bagi orang – orang disekitarnya atau bahkan dirinya sendiri?
            Menurut yang saya lihat, dan saya amati. Banyak sekali hal atau masalah yang sedang dihadapi oleh orang – orang saya sebut dengan updater, tidak pantas atau perlu untuk orang lain tahu, dan tidak jarang para updater tidak sadar bahwa banyak orang diluar sana mungkin merasa risih ataupun tersinggung, atas ucapan yang mereka tuliskan dalam situs jejaring sosial. Dalam menggunakan teknologi yang ada pada masa sekarang ini, dibutuhkan suatu proses pendewasaan karakter yang artinya, menggunakan teknologi komunikasi melalui jejaring sosial tidaklah dilarang, asalkan sikap dewasa dan bijak tetap diterapkan dalam hati dan pikiran para penggunanya. Hal inilah yang mungkin menyebabkan proses pendaftaran ( sign up ) memiliki batas minimum umur. Menurut saya, hal ini dimaksudkan agar para penggunanya dituntut untuk berlaku dewasa dalam bertindak dan berucap dalam situs jejaring sosial dan jangan sampai terjadi tindakkan menyinggung atau membuat orang lain tidak nyaman. Jika para updater yang kurang arif dalam memilah mana yang untuk umum dan mana yang untuk pribadi, bukan tidak mungkin hal ini dapat menambah deretan panjang dampak negatif situs jejaring sosial, dan akan membuat situs jejaring sosial tersebut mempunyai image yang buruk terhadap sebagian orang.

            Semoga proses pendewasaan tidak tertinggal dan bisa berkembang seiring derasnya arus perkembangan jaman.

Adios …

sumber gambar : faycurios.com

Rabu, 06 Juni 2012

TUGAS 3 BAHASA INDONESIA 2


Perjuangan Seorang Anak Untuk Bertahan Hidup

Judul Buku      : A CHILD CALLED ‘IT’
Penulis            : Dave Pelzer
Alih Bahasa      : Danan Priatmoko
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama 2005
Tebal               : 176 halaman

Seorang anak manusia adalah sebuah anugerah yang dari Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah dititipkan kepada orang tua. Anak pada sejatinya adalah buah cinta yang harus dirawat dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya, hak mendapat pendidikan dan lain – lain. Namun, tidak jarang kita temukan banyak orang tua yang telah dianugerahkan seorang buah hati, mensia-siakan anugerah tersebut begitu saja. Dari menitipkan ke panti asuhan sampai dengan ang paling ekstrem adalah menyiksa anak yang harus kita kasihi dan jaga.

Buku karangan Dave Pelzer ini terilhami dari sebuah kisah nyata perjalan hidupnya sewaktu kecil. Pada awalnya semua berjalan dengan normal. Dave mempunyai seorang ibu dan ayah yang sangat menyayanginya. Namun, pada suatu ketika semuanya berubah drastis !!
Dave atau David harus menghadapi perlakuan kasar dari ibunda tercinta yang harusnya mengasihinya. Setiap kali ayahnya tidak dirumah,David selalu diperlakukan kasar oleh ibunya. Tidak jarang perlakuan itu sampai diluar akal sehat kita.

A CHILD CALLED ‘IT’ adalah sebuah buku bestseller internasional yang bila kita membaca dan mencermati isinya, kita dapat merasakan, betapa beruntungnya hidup kita yang di manjakan oleh kasih sayang kedua orang tua dari kita membuka mata untuk pertama kalinya di dunia ini. Buku ini mengajarkan kita untuk tetap berjuang menghadapi segala cobaan dan rintangan, tetap memiliki harapan sekalipun dalam kondisi terburuk, dan mampu berhasil melewati semua itu dengan keteguhan hati yang kita miliki. 

sumber gambar :  gaptekupdate.com